HEBOH! 4 Perusahaan Digugat Karena Dianggap Bantu Sebarkan Virus Penyakit (Facebook Salah Satunya)

4 perusahaan teknologi digugat oleh galat satu anggota DPD di Amerika Serikat lantaran dituduh mengembangkan kabar hoax antivaksin.

Kamu telah dengar keterangan bahwa terdapat perusahaan teknologi raksasa yang sedang digugat oleh keliru satu anggota perwakilan Rakyat (DPD) Amerika Serikat (Alaihi Salam)? Atau kamu sudah mengetahui bahwa ada sebuah kampanye menyesatkan pada beberapa platform media umum yang bisa membahayakan kesehatan?

Nah, yang terbaru Adam Schiff, seseorang anggota DPD dari negara bagian Washington, Alaihi Salam 'menggugat' 4 perusahaan teknologi yg diduga ikut membuatkan kampanye hoax tentang gerakan anti vaksin.

Vaksin sebagai krusial bagi kehidupan insan pada negara manapun karena memang terbukti digdaya untuk mencegah banyak sekali penyakit mematikan eksklusif.

Lantas, bagaimana bisa perusahaan teknologi yg seharusnya mengembangkan keterangan kesehatan yg baik & benar malah berbagi liputan hoax? Berikut penjelasannya.

DAFTAR ISI

  • Perusahaan Raksasa Teknologi yg Digugat Lantaran Dituduh Menyebarkan Penyakit Campak
    • Facebook
    • Instagram
    • YouTube
    • Amazon

4 Perusahaan Raksasa Teknologi yang Digugat Lantaran Dituduh Menyebarkan Penyakit Campak

Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Washington, Amerika Serikat?

Baru-baru ini secara mendadak sebanyak 37 orang pada negara bagian Washington terkena penyakit campak. Diantaranya merupakan 25 anak di bawah umur 10 tahun pada wilayah Clark, Washington.

8% dari anak-anak tadi sengaja melewatkan vaksin MMR (Campak, Gondok dan Rubella), yang sebenarnya harus dilakukan sebelum masuk taman kanak-kanak.

Sebenarnya pemerintah Alaihi Salam sudah mewajibkan buat seluruh anak-anak telah divaksin MMR sebelum memasuki jenjang Taman Kanak-kanak. Penyakit Campak sendiri sangat mematikan buat anak-anak lantaran sanggup menyebabkan penyakit lainnya misalnya pneumonia, kerusakan otak, hingga kematian.

Lantas, apa hubungannya antara penyakit campak yg sedang merebak pada AS dengan perusahaan teknologi yg sedang digugat? Hal ini sebenarnya relatif mengenaskan.

Pasalnya, menurut 37 orang di Washington yg terjangkit penyakit campak ini, menolak vaksin campak atau lebih tepatnya termasuk grup yang anti campak. Nah, 4 perusahaan ini diduga mendukung gerakan kampanye anti campak di AS.

Perusahaan teknologi mana saja yang diduga ikut mengampanyekan gerakan anti vaksin & apa peran perusahaan tadi dalam membuatkan kabar hoax mengenai bahaya vaksin?

1. Facebook

Anggota DPD Washington, Adam Schiff mengirimkan surat terbuka kepada CEO Facebook, Mark Zuckerberg karena missinformation yang turut disebarkan oleh Facebook terkait berita vaksin yg menyebarluas di platform Facebook.

Ethan Lindenberger, keliru satu remaja dari Ohio, Alaihi Salam, mengungkapkan bahwa kedua orang tuanya menerima berita yg galat tentang vaksin, karena menganggap sanggup Mengganggu otak dan menyebabkan autisme.

Orang tua Ethan lantas bergabung menggunakan berbagai grup anti-vaksin di media umum, terutama Facebok. Orangtua Ethan lebih percaya terhadap postingan-postingan tidak jelas di banyak sekali sosial media dibanding mencari tahu kebenaran tentang vaksin menurut tempat tinggal sakit atau sentra fakta kesehatan di AS.

Facebook Anti Vaksin 1 B1668

Tidak berhenti pada situ saja, Adam Schiff pula menaruh pertanyaan apakah Facebook mendapat bayaran berdasarkan iklan-iklan mengenai anti vaksin. Pasalnya selesainya diselidiki, iklan-iklan tentang anti vaksin ini menyasar ke gerombolan mak -mak .

Pihak Facebook hingga ketika ini telah merespon tuduhan Adam Schiff mengenai konten-konten anti vaksin baik pada Facebook maupun Instagram.

Mereka sudah berupaya buat menghapus & mengurangi aneka macam gerombolan dan iklan yg mengandung unsur hoax atau misinformasi & nir akan merekomendasikan kelompok-grup anti vaksin lagi. Namun mereka menolak menjawab apakah mendapat uang berdasarkan kampanye & iklan anti vaksin yang sempat tayang pada Facebook.

dua. Instagram

Facebook Anti Vaksin 3 79e34

Masih satu perusahaan menggunakan Facebook, Instagram dipercaya tidak melakukan filter yang baik dan benar terhadap warta tentang gerombolan anti vaksin ini.

Baik Facebook dan Instagram nir menghentikan upaya penyebaran informasi hoax mengenai vaksin karena melabeli konten-kontennya menjadi konten yg aman, efektif, & krusial bagi kesehatan masyarakat.

Padahal, konten anti vaksin yang tersebar pada Instagram & jua Facebook isinya hanya hoax belaka & cenderung menakut-nakuti orang tentang dampak negatif yg ditimbulkan bila kita melakukan vaksin.

3. YouTube

Facebook Anti Vaksin 2 Ff1c7

Adam Schiff juga sekitar mengirimkan gugatannya kepada pihak Google, selaku perusahaan yg membawahi YouTube, buat menghapus konten-konten yang berbau kampanye anti vaksin.

YouTube sebenarnya selangkah lebih maju dibandingkan Facebook karena pribadi merespon surat yg dilayangkan sang Adam Schiff mengenai video-video anti vaksin.

YouTube melakukan upaya buat menghapus konten-konten anti vaksin dengan menaruh link ke Wikipedia bila ada orang yg mencari kabar mengenai vaksin MMR pada YouTube.

Ketika Jaka coba search keyword Vaccine pada YouTube, telah tidak terdapat video pada YouTube yg menjerumus kepada kampanye anti vaksin. Good job untuk YouTube yg cepat tanggap pada mengatasi info hoax ini.

4. Amazon

Amazon adalah salah satu perusahaan jual-beli online terbesar di dunia dari Amerika Serikat yang dituduh oleh Adam Schiff ikut andil dalam penyebarluasan misinformasi mengenai gerakan anti vaksin.

Tuduhan pertama yang dilayangkan pada Amazon merupakan iklan tentang kampanye anti vaksin yang terpampang nyata di situs Amazon.

Menurut Adam Schiff, Amazon secara jelas-terangan menerima uang dari iklan gerakan anti vaksin dan hal ini dipercaya berbahaya karena ikut andil pada menyebarluaskan Hoax.

Amazon pula digugat lantaran dianggap tidak benar memfilter kolom pencarian mereka ketika seseorang mengetikkan istilah "vaccine" di kolompencarian Amazon.

Facebook Anti Vaksin 1 0b3eb

Amazon akan merekomendasikan dan memunculkan kitab seperti Vaccines on Trial atau film Vaxxed waktu seseorang mencari kata "vaccine".

Padahal, isi kitab Vaccines on Trial isinya hanya hoax belaka & menakut-nakuti orang yang ingin melakukan vaksin. Serta film Vaxxed sudah dilarang pemutarannya di keliru satu festival film internasional karena dipercaya bukan film yg diangkat berdasarkan fakta.

Kini, Amazon sudah secara resmi menghapus berbagai item yg berhubungan dengan gerakan anti vaksin pada situs mereka setalah mendapat surat keberatan menurut Adam Schiff.

Akhir Kata

Demikian kabar berdasarkan Jaka mengenai 4 perusahaan teknologi yg sedang digugat sang galat satu anggota DPD Alaihi Salam lantaran diduga ikut mengampanyekan gerakan anti vaksin pada Amerika Serikat.

Semoga gerakan hoax misalnya ini juga berhenti di Indonesia ya, guys! Jangan hingga terdapat penyakit berbahaya & mematikan karena keterangan hoax yg merugikan kita.

Silakan share & komen artikel ini buat terus mendapatkan kabar, tips & trik & informasi seputar teknologi dari Jalantikus.Com

Comments

Popular posts from this blog

Nonton Film Promise (2017) Full Movie

7 Game Kesukaan Para K-Pop Idol

Romansa Kehidupan Bersaudari di Little Women